Sabtu (28/4) KMHD UGM melaksanakan Dharma Santhi yang merupakan puncak Acara Nyepi Kampus yang dimulai sejak Maret lalu. Acara yang dilaksanakan di Balai Diklat BPK Yogyakarta ini mengangkat tema “Hindu dan Generasi Milenial”. Tema pada acara ini disampaikan melalui talkshow keagamaan yang dibawakan oleh dua orang narasumber yaitu I Made Andi Arsana, Ph.D. dan I Ketut Arya Pasek Gegel, S.H. Tema ini diangkat untuk menambah pengetahuan dan pengalaman terkait ajaran Hindu dan hubungannya dengan generasi mileneal.
Kegiatan
Surabaya (28/4), sebanyak 30 mahasiswa S1 Farmasi UGM mengikuti Pharmacomes 2018 yang diselenggarakan selama 2 hari 27 – 28 April 2018 oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya.
Pharmacomes 2018 mengusung tema A Life Improving Pharmacist for Indonesia. Kegiatan Pharmacomes pada tahun ini terdiri dari 4 cabang lomba dan Seminar Nasional Pelatihan Komunikasi dan Pemantauan Terapi Obat Pada Pelayanan Home Care Pasien Diabetes Militus. Cabang lomba yang dilaksanakan yaitu Lomba Poster, Debate Competition, Patient Conseling Event dan Cerdas Cermat Farmasi. Setiap cabang lomba berlangsung dalam tiga babak yaitu babak penyisihan yang berlangsung pada hari Jumat (27/4), sedangkan babak semifinal dan final berlangsung hari Sabtu (28/4), dimana babak penyisihan dan semifinal bersifat tertutup, sedangkan babak final bersifat terbuka.
“Tahun ini saya membawa mahasiswa ke UGM untuk berdiskusi mengenai cara meningkatkan prestasi serta minat dan bakat mahasiswa. Kami juga ingin belajar cara membentuk Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) karena mahasiswa di universitas kami tidak memiliki BEM,” ujar Candra Sinuraya S.E., M.Si., Direktur Kemahasiswaan Universitas Kristen Maranatha pada Rabu (25/4) di Ruang Sidang I Gelanggang Mahasiswa UGM.
Kunjungan kemahasiswaan dari Universitas Kristen Maranatha disambut oleh Direktur Kemahasiswaan UGM Dr. R. Suharyadi, M.Sc. “Saya senang menerima kehadiran teman-teman dan senang bisa berdiskusi bersama. Saya harap hal ini menjadi tradisi sehingga kita bisa membuat kegiatan bersama,” katanya.
Menanggapi berbagai spekulasi mengenai formalisasi Antroposen ke dalam skala waktu geologi dan segala kemungkinan bencana yang terjadi, BPPM Balairung hadir memberi kontribusi wacana dan pemikiran mengenai Antroposen. Kontribusi ini mereka hadirkan dalam bentuk produk Jurnal Balairung 2018 yang mengangkat tema Antroposen. Antroposen merupakan sebuah epos yang menyatakan bahwa manusia memengaruhi bumi secara fundamental dan berkontribusi dalam kondisi yang dihadapi bumi sekarang ini.
Pimpinan umum BPPM Balairung Unies Ananda Raja mengungkapkan bahwa fenomena baru ini membuat mereka sebagai mahasiswa ingin menyumbangkan pemikiran dalam menghadapi perkembangan fundamental dalam sistem bumi. “Meskipun kami pers mahasiswa yang mengerjakan produk jurnalistik, tapi kami tetap mahasiswa yang harus memiliki dimensi intelektual. Dalam organisasi ini kami menuangkan intelektualitas ke dalam berbagai produk yang bisa dibaca,” ungkapnya saat peluncuran Jurnal Balairung pada Jumat (6/4) lalu.