Berita Slider
Program pemantapan corsa dan peningkatan softskill bagi mahasiswa sangat penting dilakukan untuk membekali mahasiswa yang tetap menjalankan nilai-nilai Ke-UGM-an serta dapat memanfaatkan softskill yang dimiliki untuk kesuksesan di kemudian hari. Sejumlah 110 mahasiswa dari berbagai fakultas mengikuti kegiatan pemantapan corsa dan peningkatan softskill. Mahasiswa yang terlibat adalah penerima beasiswa Universitas Gadjah Mada dari berbagai jenis penerima beasiswa, seperti Bidikmisi, Kagama, Adaro, PPA, YAGI, KSE, ASTRA,BAZNAS, PBUK, BPR-UGM, RZIS-UGM, VDMI, Rumah Gadang, CIMB, Rumah Kepemimpinan, dan Mayapada.
“Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya” – Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat.
Kartini menjadi sosok teladan dalam hal ketangguhan seorang perempuan. Hal ini menjadikan Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Gadjah Mada (Mapagama) menjadikan momentum Hari Kartini sebagai ajang untuk menunjukkan eksistensi perempuan dalam pengabdian kepada masyarakat dan kegiatan kepencintaalaman. Setelah fokus “bermain” di Pulau Jawa dan Sulawesi pada tahun-tahun sebelumnya, tahun ini Kartini Mapagama akan melakukan kegiatan yang bertajuk “Ekspedisi Putri Tanah Minang” di Pulau Sumatera, tepatnya di Desa Pinaga, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat.
Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa diharapkan tidak hanya unggul pada bidang akademik, melainkan juga sehat secara fisik maupun kejiwaannya serta cakap dalam aspek-aspek kehidupan lainnya. Namun pada kenyataannya, hingga saat ini mahasiswa belum sepenuhnya terlepas dari beberapa masalah remaja pada umumnya meliputi kenakalan remaja, pergaulan dan seks bebas, penggunaan obat-obatan terlarang, HIV AIDS, penyakit menular seksual (PMS), dan masalah lainnya. Hal ini disebabkan selain faktor eksternal seperti lingkungan dan pergaulan, juga dikarenakan kurangnya pemahaman dan batasan-batasan yang tepat mengenai perilaku berisiko tersebut.