Porsenigama 2018 resmi dibuka pada Sabtu (20/10) di Halaman PKKH UGM. Kompetisi seni dan olahraga yang dilaksanakan pada 20 Oktober hingga 1 Desember 2018 ini akan mempertandingkan 21 cabang olahraga dan tujuh cabang seni. Porsenigama kali ini menggandeng 18 fakultas serta dua sekolah yang ada di UGM. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini merupakan kali pertama Sekolah Pascasarjana UGM ikut serta dalam ajang Porsenigama.
Mengusung tema “Kilas Balik Seni dan Olahraga, Nostalgia Bareng Porsenigama”, Porsenigama ingin mengajak mahasiswa lintas angkatan bernostalgia melalui kompetisi seni dan olahraga ini. Selain itu, Rizqi Hadi Novianto selaku ketua Porsenigama 2018 mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mencari bibit unggul dalam bidang olahraga dan seni dari masing-masing lomba. “Harapannya kegiatan ini mampu meningkatkan prestasi bidang seni dan olahraga tiap-tiap fakultas dan memunculkan atlet yang bisa membanggakan UGM,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Rizqi berharap agar kegiatan ini menjadi ajang pemersatu mahasiswa UGM dari berbagai angkatan serta berbagai fakultas. “Melalui pertandingan olahraga dan seni yang akan dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan ini diharapkan kita bisa berkumpul bersama dan lebih mengenal satu sama lain,” katanya.
Senada dengan Rizqi, Direktur Kemahasiswaan Dr. R. Suharyadi, M.Sc. juga mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan sebuah muara dari dua kegiatan kemahasiswaan yang dilaksanakan di UGM, yaitu kegiatan seni dan olahraga. Melalui kegiatan ini, Ia mengharapkan agar bibit-bibit unggul yang diperoleh dari kompetisi ini bisa menjadi duta UGM di ajang kompetisi nasional.
“Saya sangat berharap mahasiswa yang berprestasi di bidang olahraga bisa menjadi duta UGM dalam Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah dan bahkan Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional. Sedangkan yang dari cabang tari diharapkan menjadi duta UGM pada Pekan Seni Mahasiswa Daerah bahkan Pekan Seni Mahasiswa Nasional,” katanya.
Dr. Suharyadi pun berharap agar ajang ini mampu mempersatukan seluruh elemen mahasiswa yang ada di UGM. “Semoga kegiatan ini membuat kita menjadi saudara dan tidak terjadi gesekan-gesekan berarti. Teman-teman yang menjadi supporter juga diharapkan mampu membuat kegiatan ini menjadi sebuah kegiatan yang memiliki nilai positif,” pungkasnya.