Yogyakarta, 2 Okotber 2024 – Dalam rangka memperingati Hari Batik, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Peduli Difabel bersama Direktorat Kemahasiswaan dan Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada (UGM) berkunjung ke kerajinan batik tulis di Difabelzone, Nglarang, Bantul. Kegiatan ini menjadi awal mula kolaborasi UGM dengan komunitas Difabelzone. Hal ini selaras dengan komitmen UGM sebagai kampus yang inklusif dan juga bagian dari kontribusi UGM pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dengan tujuan penambahan pekerjaan yang layak dan peningkatan pertumbuhan ekonomi serta mengurangi kesenjangan.
Difabelzone merupakan komunitas untuk berkembang bagi difabel yang hadir dengan prinsip inklusi untuk mendukung difabel agar dapat mandiri dan produktif melalui kerajinan seni batik. Sejak awal mula didirikannya, yakni pada tahun 2017, Difabelzone bukan hanya wadah untuk merangkul bagi penyandang disabilitas, akan tetapi juga sebagai lapangan pekerjaan dan melatih kemandirian. Melalui kerajinan batik, Difabelzone juga merupakan wadah bagi difabel dan sukarelawan untuk ikut aksi peduli lingkungan.
Selama 7 tahun berproses, Difabelzone telah meraih beragam prestasi serta mengadakan beberapa pameran dan workshop. Akan tetapi, Difabelzone masih menghadapi berbagai tantangan berupa emosional, pemasaran, finansial, hingga pengelolaan pembukuan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, UGM siap berkolaborasi dengan Difabelzone untuk meningkatkan peluang bagi para penyandang disabilitas dalam berkarya dan menciptakan UMKM yang dapat bersaing secara luas.
Wuri Handayani, S.E., Ak., M.Si., M.A., Ph.D., Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis sekaligus pembina UKM Peduli Difabel, membuka topik mengenai pengelolaan keuangan serta menawarkan bantuan dalam pengelolaan laporan keuangan untuk Difabelzone. “Pengelolaan pemasaran serta pembukuan laporan keuangan memiliki fungsi yang krusial bagi UMKM untuk keperluan funding dari pihak eksternal,” ucap Wuri.
Kunjungan ditutup dengan suka cita dan hangat melalui ucapan Pak Rahmat, salah satu pengrajin batik Difabelzone, yang menyatakan harapannya akan kerja sama dan persaudaraan yang berkelanjutan dengan UGM. Harapan tersebut disambut hangat oleh Dr. Hempri Suyatna, Sekretaris Direktorat Kemahasiswaan UGM. “Kunjungan ini merupakan titik awal dari kolaborasi dan kerja sama UGM dengan Difabelzone. Kita akan selalu mendampingi teman-teman penyandang disabilitas agar sejahtera secara sosial serta finansial,” ujar Hempri.
Dengan adanya kegiatan dan kolaborasi seperti ini, diharapkan sivitas akademia UGM serta masyarakat luas selalu peduli terhadap teman-teman penyandang disabilitas dan mewujudkan