Tim Gladimadya Tapak Bumi Pasundan yang terdiri dari Viola Cantika Amadea (Kehutanan 2020), Isma’il Raji Al-Faruqi (Pertanian 2020), Shelameita Kusumawati (Geografi 2019), Muhammad Hakim Ardiansyah (Kehutanan 2020), Moh Rizky Alamsyah (2020), Jeffy Immanuel Gunadi (Kehutanan 2020), Maulida Muhadini (Kehutanan 2020), Hafshah Lafiif (Sekolah Vokasi 2019), Aulia Khoirun Nisa (Sekolah Vokasi 2018), Anggana Respati Lugina (Kehutanan 2018), dan Bayu Nurrohman (Peternakan 2019). Gladimadya dalam Mapagama merupakan tahapan pendidikan lanjut yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kemampuan teknis divisi serta mengimplementasikan tri dharma perguruan tinggi. Semua bekal teknis maupun nonteknis telah dilakukan sebelum kegiatan lapangan dilaksanakan sesuai dengan SOP (Standard Operational Procedure) yang berlaku di Divisi Gunung Hutan Mapagama.
Tim Gladimadya Tapak Bumi Pasundan melakukan pendakian ke Gunung Salak melalui jalur pendakian Ajisaka, Kabupaten Bogor, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 8-13 April 2022. Sebelumnya, tim Gladimadya Tapak Bumi Pasundan melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbentuk edukasi mengenai satwa Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Edukasi dilakukan dengan format yang ringan, menginkorporasikan kegiatan seperti permainan, kuis, dan prakarya sebagai metode penyampaian materi kepada anak-anak usia taman kanak-kanak hingga sekolah dasar di Sekolah Bersama Yuk, lembaga non formal yang bergerak di bidang kerelawanan untuk mengajar anak-anak yang kurang beruntung di Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Gunung Salak, yang termasuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, dikenal sebagai gunung yang memiliki tingkat kesulitan medan pendakian yang tergolong menengah hingga tinggi. Jalur pendakian yang dilewati oleh tim adalah jalur Ajisaka yang memiliki medan cukup berat dan menantang karena vegetasi hutan hujan tropis yang rapat, cuaca berkabut, lembab, dan selalu hujan ketika siang dan sore hari, medan dengan kelerengan mendekati vertikal sehingga memerlukan teknik scrambling dengan bantuan webbing untuk melintasinya. Selain itu, jalan sempit dan jurang dengan kedalaman bervariasi mengharuskan tim untuk fokus dan lebih waspada ketika melangkah. Gunung Salak cukup unik karena memiliki beberapa puncak dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Tim mendatangi dua puncak dari beberapa puncak yang ada di Gunung Salak, yaitu Puncak Fajar Kencana dan Puncak Prabu Salak II.