Dalam rangka memperingati Hari Raya Tri Suci Waisak, Kamadhis UGM menyelenggarakan kegiatan Dhammasanti Tri Suci Waisak pada Sabtu (19/5). Dhammasanti kali ini mengangkat tema “Budaya dan Toleransi” dengan tagline Symphony of Dhamma in Diversity”. Tema ini dipilih mengingat Indonesia merupakan negara yang penuh dengan keragaman budaya sehingga toleransi menjadi salah satu aspek yang sangat penting.
Acara Dhammasanti terbagi dalam tiga rangkaian acara yaitu puja bakti, fang shen, dan main event. Puja bakti bersama diadakan pada Sabtu pagi di Ruang Sidang I Gelanggang Mahasiswa UGM dengan dhammadesana yang diisi oleh Y.M. Bhikkhu Thera Piyadhiro. Kemudian, acara dilanjutkan dengan kegiatan fang shen yang diadakan di Hutan Biologi UGM. Fang shen merupakan istilah untuk kegiatan pelepasan hewan, yang mana pada kegiatan ini dilakukan pelepasan 180 ekor burung pipit di Hutan Biologi UGM. Fang shen diawali dengan pembacaan serangkaian paritta yang dipimpin oleh Y.M. Bhikkhu Thera Piyadhiro.
Rangkaian acara terakhir dalam Dhammasanti Tri Suci Waisak adalah main event yang diadakan pada malam harinya di Ruang Auditorium FKKMK UGM. Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Direktur Kemahasiswaan UGM, Dr. R. Suharyadi, M.Sc. Acara main event ini diisi oleh anggota Kamadhis UGM dengan berbagai penampilan seni seperti pembacaan dhammapada, tarian Nawung Sekar, nyanyian lagu solo Buddhis, penampilan drama berjudul “Sejarah Mataram Kuno” dan diakhiri dengan penampilan panitia yang turut mengajak peserta menyanyikan lagu berjudul “Suatu Renungan di Malam Waisak”.