Keluarga Mahasiswa Bidikmisi (Kamadiksi) UGM melaksanakan seminar nasional pada Minggu (29/4) di Lantai I Grha Sabha Pramana UGM. Seminar yang mengangkat tema “Pentingnya Kesadaran pada Bisnis via Digital” ini merupakan puncak dari ragkaian Lomba Kamakarya 2018.
Annisa Nur Rohman selaku ketua panitia Kamakarya 2018 mengatakan bahwa rangkaian lomba ini merupakan bentuk apresiasi bagi mahasiswa, khususnya penerima beasiswa bidikmisi. Ia juga menambahkan bahwa tema digital dan bisnis dipilih seiring dengan perkembangan zaman yang mengarah ke era digital. “Kita sekarang berada di era digital dan sebagai mahasiswa kita harus berani memulai bisnis baik yang kecil, menengah, atau pun besar,” ungkapnya.
Senda dengan penyampaian Annisa, Sidik Purnomo, S.I.P., M.Si., selaku Kasubdit Kesejahteraan Mahasiswa Ditmawa UGM mengatakan bahwa zaman telah berubah dan mahasiswa bisa memperoleh penghasilan melalui berwirausaha. Menurut Sidik Purnomo memulai sebuah usaha bukanlah sesuatu yang mudah dan tentunya akan menghadapi berbagai rintangan. “Saat kali pertama mulai berwirausaha pasti ada polemik, namun kalian tidak boleh putus asa dan takut gagal. Hal yang paling penting adalah jangan ragu ketika ingin memulai usaha, karena jika ragu-ragu usaha tersebut tidak akan berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Ketua Kamadiksi UGM Miftakhul Munir berharap seminar ini memberi manfaat bagi mahasiswa yang hadir. “Semoga keluar dari tempat ini kita bisa mengaplikasikan ilmu yang kita peroleh baik sebagai sociopreneur atau lainnya. Sebagai penerima beasiswa bidikmisi, harapannya kita bisa mengabdi dan memberikan kontribusi nyata pada masyarakat Indonesia,” katanya.
Seminar nasional ini menghadirkan tiga narasumber yang menggeluti bidang wirausaha dan start up. Ketiga pembicara tersebut adalah Resika Caesaria P., Fathin Naufal Nur Islam, dan Andreas Senjaya. Selain berbincang-bincang dengan narasumber, pada kegiatan ini juga dilakukan penyerahan hadiah pada pemenang di masing-masing lomba yang terdiri dari lomba esai, foto, dan vlog.