Jumat (4/5) UKM UKJGS UGM kembali mengadakan acara tahunan, yakni Gladhi Madya. Pada tahun ini UKJGS mengusung tema perjuangan dengan tagline, “Labuh Nagara Sarana Budaya”. Gladhi Madya adalah acara rutin tahunan UKJGS guna memfasilitasi angkatan baru UKJGS untuk membuat suguhan pementasan pertama kali. Keseluruhan penampil dan panitia adalah angkatan baru UKJGS yang dalam hal ini adalah angkatan 2017. Acara ini diadakan di Hall Gelanggang Mahasiswa UGM.
Acara dibuka dengan suguhan menarik berupa penampilan karawitan lancaran Manyar Sewu, Arum Dalu, Gugur Gunung, dan gending-gending lain karya pelatih karawitan, kemudian dilanjutkan tari lepas Gambyong Pareanom, Golek Manis, dan Dombanini. Di samping itu, acara Gladhi Madya ini juga dimeriahkan dengan pembagian doorprize kepada para penonton yang mampu menjawab pertanyaan dari MC. Di puncak acara terdapat suguhan kolaborasi wayang kulit dengan sendratari yang mengusung cerita Kumbakarna Gugur. Cerita ini merupakan salah satu penggalan dari cerita Ramayana yang berisi tentang kesetiaan dan sifat keperwiraan Kumbakarna pada negaranya, Ngalengka. Saat itu ia sedang melakukan tapa tidur karena marah pada kakaknya yang melakukan kesalahan merebut Sinta dari Rama. Oleh karena itu, terpaksa Kumbakarna harus dibangunkan dari pertapaannya untuk membela negara. Akan tetapi, nahasnya ia harus terbunuh di tangan Rama. Di akhir acara, semua penampil dan panitia melakukan flash mob untuk merayakan kesuksesan acara.
Acara Gladhi Madya 2018 ini turut dihadiri oleh Pembina UKJGS, yakni Prof. Dr. Timbul Haryono M.Sc., Pak Joko selaku pelatih karawitan, Bu Dwi selaku pelatih Tari Putri, serta Mas Lingga selaku pelatih Pedalangan. Perwakilan dari Ditmawa Dr. Sindung Tjahyadi turut hadir menyaksikan pementasan. Para angkatan 2016, 2015, 2014, serta para alumni juga ikut memeriahkan acara Gladhi Madya 2018 malam itu. Gladhi Madya 2018 ini sukses disuguhkan dengan sangat apik oleh anggota UKJGS agkatan 2017. (Humas UKJGS/Lathif)