Rabu (21/3) Tim Chem-E-Car resmi dilepas oleh Dr. R. Suharyadi, Direktur Kemahasiswaan UGM, untuk mengikuti lomba kompetisi mobil kimia dalam kancah Internasional. Terdapat dua perlombaan yang Chem-E-Car UGM ikuti yaitu the 7th Indonesia Chem-E-Car Competition 2018 di Institut Teknologi Sepuluh November dan the 13th Malaysia Chem-E-Car Competition 2018 di TATI University College Malaysia.
Setiap lomba yang diikuti Chem-E-Car UGM mengirimkan dua tipe mobil. Mobil yang dikirimkan pada kejuaraaan di Institut Teknologi Sepuluh November adalah mobil gas bernama Sembrani dan mobil volta bernama Gatotkaca. Sedangkan, mobil yang akan dikirimkan pada kejuaraan di TATI University College adalah mobil gas bernama Flimo dan mobil volta bernama Reactics Bathara.
Manager Chem-E-Car UGM, Aziz Askaputra, yakin dengan persiapan yang sudah dilakukan timnya selama beberapa bulan ini. “Kami sudah mempersiapkan mobil dengan baik, apalagi didukung penuh oleh pihak universitas, fakultas, dan departemen. Semoga tahun ini Chem-E-Car bisa sukses mengharumkan nama UGM di kancah internasional,” katanya.
Dalam acara pelepasan ini, Yano Surya Pradana S.T.,M.T., selaku pembina komunitas Chem-E-Car mengatakan bahwa persiapan lomba ini melewati banyak rintangan. “Kita sudah merasakan jerih payah selama ini dalam mempersiapkan semuanya,” katanya. Ia berharap apa yang telah diselesaikan oleh Tim Chem-E-Car bisa menjadi motivasi untuk berkompetisi. “Apapun hasilnya kalian harus menerima dengan lapang dada. Bagi saya kalian sudah menjadi juara,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Dr. Suharyadi pun mengatakan bahwa tim UGM telah menjadi juara di tengah fasilitas minim dan tidak istimewa di UGM. Ia berpesan pada seluruh perwakilan UGM agar menjadi duta yang memiliki karakter dan bisa menunjukkan bahwa mereka adalah mahasiswa UGM. “Saya menitipkan pesan pada kalian untuk tetap mengingat bahwa kalian adalah mahasiswa UGM yang memiliki karakter berbeda dengan kampus lainnya,” pesannya.
Tak hanya itu, Dr. Suharyadi juga mengatakan bahwa Tim Chem-E-Car harus selalu mengutamakan kerja sama tim. Ia merasa optimis mahasiswa UGM bisa mencapai apa yang mereka inginkan jika sudah berusaha dengan keras. “Oleh-oleh kalian untuk kami ketika pulang adalah keselamatan. Prestasi yang kalian raih ketika berlomba adalah oleh-oleh tambahan,” pungkasnya.