UKM Unit Fotografi (UFO) Universitas Gadjah Mada kembali sukses menggelar pameran fotografi dengan judul ‘Temukan Makna’. Pameran yang berlangsung selama tiga hari, Jumat-Minggu, 8-10 November ini menghadirkan berbagai karya fotografi dengan tema besar ‘Kelana’. Diselenggarakan di Galeri Lorong, Kasihan, Bantul pameran ini mengajak para pengunjung memaknai lebih dalam cerita dan perjalanan kehidupan manusia sekaligus mengangkat berbagai isu yang terlupakan. “Karya kami mengangkat isu yang sebenarnya sangat penting, tetapi terlupakan di masyarakat. Seperti poster di jalanan, sampah menumpuk di tempat yang bukan fungsinya, sawah yang terkikis akan alih fungsi lahan, dan nasib nelayan di pantai selatan yang tak menentu,” jelas Fatimah Azzahrah, Ketua Panitia Pameran.
Fatimah menjelaskan pameran ini tidak hanya memamerkan keindahan visual fotografi saja, tetapi juga menampilkan karya fotografi sebagai medium untuk mengenalkan permasalahan sosial, budaya, dan lingkungan ke masyarakat. Menampilkan sekitar 98 karya fotografi, seluruh karya merupakan hasil foto yang diambil langsung oleh anggota Unit Fotografi UGM. “Total 98 foto yang kita pajang di pameran, hasil dari 13 pameris yang tergabung di UFO UGM, khususnya angkatan 31,” jelas Naufal Arif, Koordinator Divisi Pameran.
Poernomo Maulana Rofifaqilla, mahasiswa Sekolah Vokasi, merupakan salah satu fotografer yang turut menampilkan karyanya dalam pameran ini. Melalui karya yang berjudul ‘Hidup dengan Laut’, Rofi memperlihatkan perjuangan dari nelayan di pantai selatan untuk mencari uang setiap harinya. “Saya ingin menyampaikan kehidupan nelayan pantai depok yang hidupnya selalu berdampingan dengan bahaya ombak laut demi mendapatkan pundi-pundi rupiah. Walau tak setiap hari mereka beruntung, terkadang juga bunting,” jelas Rofi.
Pameran ini juga dimeriahkan dengan beberapa acara pendukung, salah satunya gelar wicara fotografi. Gelar wicara fotografi diselenggarakan di hari kedua pameran dengan mengundang narasumber Aji Susanto Anom, seorang fotografer profesional dan dosen di Departemen Fotografi, Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta. Mengangkat tema ‘Eksplorasi Surealisme dalam Fotografi’, gelar wicara membahas tentang bagaimana surealisme dapat memanipulasi elemen visual untuk menciptakan foto yang tak terduga dan mengundang tafsiran subjektif. Dalam fotografi surealis, interpretasi dari para penonton tidak memiliki batasan dan kebenaran yang tunggal karena setiap orang dapat menilai foto dengan berbeda-beda.
Menghabiskan waktu sekitar empat bulan, seluruh persiapan pameran dilakukan langsung oleh anggota UFO UGM angkatan 31, mulai dari penentuan tema pameran, riset konsep, hunting, kurasi, percetakan, hingga pemasangan foto. Menurut Budi N.D. Dharmawan, mentor pameran, seluruh proses kreatif dilakukan langsung oleh peserta pameran. Ia hanya menandu mereka mencapai tujuan. “Mereka yang menentukan tujuan, sedangkan saya hanya menunjukkan arah agar mereka mencapainya, baik jalur langsung maupun jalan memutar, sambil terus mendorong dan bukan menggiring mereka,” tulis Budi.
Mendapatkan antusiasme yang besar dari masyarakat, pameran ini berhasil mendapatkan sekitar 289 orang pengunjung. Bagi Unit Fotografi UGM, pameran ini hadir bukan hanya sebagai wadah bagi para anggota untuk terus berkarya, tetapi juga sebagai ajang meningkatkan eksistensi Unit Fotografi UGM supaya semakin dikenal oleh masyarakat. Hal ini sejalan dengan pernyataan yang disampaikan oleh Pembina Unit Fotografi UGM. “Menjadi fotografer memang perlu proses, melalui pameran ini anggota UFO XXXI telah menampakkan jejak prestasi mereka dalam menampilkan karya hasil perenungannya.’’ tutur Prof. Dr. rer. nat. Harno Dwi Pranowo, M.S., Pembina Unit Fotografi UGM. (Firzanah Nuraini/Humas UFO)