
Yogyakarta, 27 Mei 2025 – Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi pusat diskusi teknologi melalui acara Infinix AI – Campus Connect 2025 yang digelar di Gedung Notonagoro. Acara yang merupakan kolaborasi antara Infinix Indonesia dan UKM eSports UGM ini mengusung tema “Create Smarter, Work Faster” untuk mengupas peran Artificial Intelligence (AI) sebagai alat kreativitas dan refleksi etis.
Acara dibuka secara resmi oleh Dr. Widyastuti Purbani, M.Hum., selaku Wakil Dekan Fakultas Filsafat UGM dan sekaligus Dosen Pembina UKM Esports UGM. Dalam sambutannya, beliau menyoroti kepedulian Fakultas Filsafat terhadap perkembangan etika AI. “Banyak penelitian tugas akhir mahasiswa Filsafat yang sekarang mengangkat tema-tema AI dan eSports. Kami melihat ini sebagai ruang diskusi penting, agar teknologi tetap berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan,” ujar Dr. Widyastuti. Beliau juga menekankan bahwa eSports, sebagai bagian dari budaya digital generasi muda, menjadi titik temu yang menarik antara filsafat, teknologi, dan kreativitas. Tidak heran jika UKM eSports UGM kini menjadi salah satu UKM yang paling adaptif dan relevan terhadap perkembangan zaman.
Sesi talkshow menjadi puncak acara dengan menghadirkan tiga narasumber yang memberikan perspektif berbeda mengenai AI. Ketiga narasumber tersebut yaitu Sergio Ticoalu (Head of Marketing, Infinix Indonesia), Koko Ardianto (Tech Creator & AI Enthusiast), dan Reza Erfit (Tech Enthusiast).
Sergio Ticoalu dari Infinix menekankan pentingnya mempertahankan sentuhan manusia yang unik. Menurutnya, yang membedakan manusia dari AI adalah “taste” atau kepekaan rasa yang tidak bisa ditiru. “Gunakan AI sesuai kreativitas kalian. Tapi jangan lupakan hati dalam berkarya. Karena AI bisa meniru, tapi rasa—taste—itu cuma manusia yang punya,” pesan Sergio.
Melengkapi hal tersebut, Koko Ardianto berbagi pengalaman praktisnya sebagai konten kreator. Ia menjelaskan bagaimana AI sangat membantunya dalam menyusun skrip serta caption media sosial dengan gaya bahasa Gen Z dan memantau tren dalam hitungan menit.
Sementara itu, Reza Erfit selaku tech enthusiast membawa diskusi ke ranah yang lebih praktikal bagi mahasiswa. Beliau membahas bagaimana AI dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan akademis, seperti membantu menyusun kerangka dan mencari referensi untuk skripsi. Lebih lanjut, Reza juga memberikan tips konkret mengenai cara memanfaatkan berbagai tools AI untuk membuat konten video secara efisien, mulai dari pembuatan naskah hingga proses penyuntingan gambar.
Melalui acara ini, Infinix dan UGM menyelenggarakan sebuah forum yang tidak hanya memperkenalkan teknologi canggih, tetapi juga mengajak peserta untuk berpikir kritis tentang bagaimana AI dapat digunakan secara bertanggung jawab dan bermakna. Kolaborasi antara industri, akademisi, dan komunitas mahasiswa ini membuktikan pentingnya sinergi dalam membentuk ekosistem AI yang etis dan kreatif di Indonesia. Sebagai penutup, kemeriahan acara dilengkapi dengan kompetisi Fun Match Mobile Legends yang menawarkan hadiah menarik bagi para pemenang.