Unit Selam UGM baru saja melakukan Latihan Perairan Terbuka (LPT) Diklat 34 pada 2 s.d. 5 Mei 2024 di Pasir Putih, Situbondo. Kegiatan ini diikuti oleh 54 anggota Unit Selam UGM serta didampingi oleh 6 orang instruktur selam. Latihan Perairan Terbuka (LPT) merupakan kegiatan lanjutan pelatihan penyelaman yang dilakukan setelah menyelesaikan 7 kali Latihan Keterampilan Kolam (LKK) dan tryout. Kegiatan ini dilakukan oleh calon anggota Unit Selam UGM dalam rangka memenuhi persyaratan untuk mendapatkan Sertifikasi Penyelaman A1 POSSI (Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia) dan dilantik menjadi anggota baru Unit Selam UGM. Lisensi POSSI merupakan lisensi penyelaman internasional yang berafiliasi dengan federasi selam dunia, Confederation Mondiale des Activites Subaquatiques (CMAS), dalam melakukan penelitian dan sertifikasi bagi penyelamnya. Terdapat 7 jenis lisensi yang dikeluarkan oleh POSSI, yaitu A1 (Open Water Scuba Diver), A2 (Advanced Scuba Diver), A3 (Rescue Scuba Diver), A4 (Master Scuba Diver), dan Sertifikasi Instruktur Selam.
Terdapat 32 anggota baru Unit Selam UGM yang melakukan sertifikasi A1 dan 15 anggota aktif yang juga melakukan sertifikasi penyelaman A2 POSSI. Pemilik sertifikat selam jenjang A1 diijinkan menyelam di lingkungan terbatas dengan kondisi perairan baik, jernih, dan tidak terlalu dalam (maksimal 18 meter) dan diawasi oleh instruktur selam yang berpengalaman. Sedangkan sertifikat selam jenjang A2 mampu melakukan penyelaman dalam (maksimal 38 meter), navigasi penyelaman, dan penyelaman pada malam hari. Sertifikasi A1 dan A2 POSSI yang diperoleh dari kegiatan ini diharapkan mampu membuka peluang baru bagi anggota Unit Selam UGM dalam dunia penyelaman dan dapat menjadi langkah awal yang penting bagi mereka yang ingin mengembangkan karir atau mengeksplorasi lebih dalam tentang kehidupan bawah laut.
Salah satu peserta, Agselia Indriastuti, mahasiswa Departemen Perikanan UGM, berbagi pengalaman tentang bagaimana kegiatan ini memberikan kontribusi besar bagi perkembangan pribadinya serta keterampilan profesionalnya,
“Sebagai mahasiswa perikanan, sertifikasi ini sangat penting dan membantu dalam membuka pintu baru untuk pemahaman tentang ekosistem bawah laut apalagi untuk penelitian skripsi. Misalnya, penelitian tentang lamun, ikan, dan bentos yang sangat memerlukan kemampuan selam dan peralatan selam yang mumpuni. Kemampuan selam ini juga menjadi nilai plus untuk mencari pekerjaan setelah lulus kuliah.”
Ketua Unit Selam UGM, Antonius Nicholas Apriyanto, juga menyampaikan harapannya terhadap masa depan Unit Selam UGM,
“Sebagai ketua Unit Selam, tentu aku berharap semoga anggota yang telah dipilih dan dilantik untuk menjadi bagian dari Unit Selam UGM dapat menjadi anggota yang bisa membawa nama Unit Selam UGM menjadi lebih baik lagi,” ujar Nicho.
Pada akhirnya, dari pelatihan yang sudah dilakukan, calon anggota baru Unit Selam UGM memenuhi persyaratan untuk mendapatkan sertifikasi Penyelaman A1 POSSI dan dilantik menjadi anggota Unit Selam UGM. Serta 15 anggota aktif memenuhi persyaratan untuk mendapatkan sertifikasi Penyelaman A2 POSSI. Kegiatan LPT XXXIV ini memberi banyak manfaat, baik bagi anggota baru maupun bagi anggota aktif Unit Selam UGM, yaitu melatih softskill dalam pengalaman berorganisasi sekaligus memperkenalkan sistem kepanitiaan dalam Unit Selam UGM kepada anggota baru. LPT XXXIV ini juga memberikan kontribusi yang berkelanjutan bagi pembangunan kapasitas di bidang penyelaman Indonesia. Diharapkan, inisiatif seperti ini dapat terus dilakukan dan dikembangkan sehingga semakin banyak individu yang mampu berkontribusi dalam menjaga ekosistem perairan Indonesia.