Tim Gardapati Gadjah Mada Building and Bridge (GMBB) Community berhasil meraih prestasi membanggakan, yaitu Juara 3 Kategori Jembatan Pelengkung pada kompetisi bergengsi nasional Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) XVIII yang tahun ini diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Kompetisi ini diikuti oleh 18 tim dan 15 universitas yang terdiri dari 8 tim Kategori Jembatan Rangka Baja dan 10 tim Kategori Jembatan Pelengkung.
Tim Gardapati beranggotakan, Muhammad Indrajat Hardian (Ketua), Muhammad Farros Guntur Wibowo (Anggota), dan Satria Bima Wahyu Aji (Anggota) yang dibimbing oleh Bapak Lava Himawan, S.T., M.T. serta seluruh tim support berhasil menorehkan prestasi membanggakan ini.
Tim Gardapati memiliki arti ‘pasukan berani mati’ mengusung jembatan pelengkung terikat yang optimum dan efisien bernama Jembatan Abhipraya Jagaditha yang berarti harapan dan kesejahteraan. Jembatan ini diharapkan dapat membawa inspirasi, harapan, dan kesejahteraan bagi Tanah Air.
Kompetisi Jembatan Indonesia dilaksanakan untuk mengasah kemampuan mahasiswa dalam merancang sebuah jembatan skala model dari desain, analisis struktur, arsitektural, metode konstruksi, dan perawatan serta perbaikan jembatan. Dari proses perancangan di tahap proposal, peserta akan memaparkan hasil rancangannya pada tahap presentasi dengan dewan juri yang sangat berkompeten di bidang jembatan, baik dari akademisi maupun praktisi. Selain itu, mahasiswa juga ditantang untuk merakit jembatan skala model tersebut dalam waktu yang ditentukan dengan standar K3 serta diuji pembebanan secara statis untuk memperoleh hasil nilai kinerja jembatan mana yang paling optimum dan berhak menyandang predikat juara.
Momen ini tentu sangat membanggakan dan akan dikenang karena belum pernah terbayangkan bahwa tim GMBB Community berhasil memperoleh predikat Juara 3 pada Kategori Jembatan Pelengkung bersanding dengan tim-tim yang langganan naik ke atas panggung.
Indrajat Hardian, ketua tim Gardapati perwakilan GMBB Community di Kompetisi Jembatan Indonesia mengungkapkan bahwa perancangan jembatan, fabrikasi, dan finalisasi merupakan hal yang sangat krusial. Hingga dapat di titik ini melalui banyak proses dan evaluasi dari tahun-tahun sebelumnya. Proses tersebut tidak dapat lepas dari konsistensi dan dukungan tim support, komunitas, dosen pembimbing, fakultas, dan banyak pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
“Proses hingga di titik ini tidak terlepas dari dukungan dari banyak pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, tetapi predikat juara ketiga KJI Kategori Pelengkung ini untuk teman-teman dan UGM,” ungkap Indrajat. (krm/fela sefiana)