Universitas Gadjah Mada melalui Program Wirausaha Merdeka (WMK) UGM telah melaksanakan kegiatan “Company Visit: Discovering Business Strategies” pada Rabu (13/09). Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah 200 mahasiswa WMK UGM. Melalui kegiatan ini, mahasiswa WMK UGM diajak untuk mengunjungi beberapa UMKM dan usaha yang inspiratif di sekitar Yogyakarta.
Destinasi pertama yang dikunjungi yaitu Desa Wisata Nglanggeran yang terletak di Nglanggeran, Gunungkidul, D.I. Yogyakarta. Desa Wisata Nglanggeran merupakan salah satu Desa Wisata terbaik ASEAN tahun 2017, dengan konsep yang diusung yaitu Community Based Tourism atau Pariwisata Berbasis Komunitas. Disebut Community Based Tourism sebab pendiri dan pengelola desa wisata ini adalah masyarakat lokal desa tersebut. Disini, mahasiswa WMK UGM diajak untuk mengunjungi beberapa spot seperti Gunung Api Purba, Embung Nglanggeran, Griya Batik, dan Griya Cokelat. Griya Batik merupakan rumah produksi batik Desa Nglanggeran yang terkenal dengan batik ecoprint ramah lingkungan, sementara Griya Cokelat merupakan inovasi olahan cokelat yang dibentuk oleh kelompok tani, kelompok Kuliner Purbarasa, Pokdarwis Nglanggeran, dan pemuda desa. Disini, mahasiswa diperkenalkan bagaimana cara memproduksi dan memasarkan produk lokal.
Destinasi selanjutnya, mahasiswa WMK UGM mengunjungi PIAT (Pusat Inovasi Agroteknologi) UGM, yang berlokasi di Imogiri, Bantul, D.I. Yogyakarta. PIAT UGM merupakan pusat inovasi pertanian berbasis integrated farming, yang berfokus pada ekonomi berbasis inovasi teknologi ramah lingkungan serta optimalisasi sumber daya energi. Disini mahasiswa diperkenalkan cara mengolah sampah melalui teknologi biokonversi, seperti budidaya maggot black soldier fly (BSF) serta terdapat Rumah Inovasi Daur Ulang (RinDU) yang menggunakan metode dan teknologi pengolahan sampah mulai dari fermentasi, termal, dan mekanin (pengeringan, pencacahan, penepungan, dan peletisasi). Dengan mengunjungi PIAT UGM, harapannya mahasiswa WMK UGM dapat mengadopsi metode dan teknologi untuk kemudian diterapkan di dunia usaha terutama bagi usaha bidang lingkungan dan energi.
Kunjungan berikutnya yaitu Science Techno Park UGM, sebuah laboratorium berbasis riset dan inovasi yang bertujuan untuk memfasilitasi hilirisasi produk inovasi universitas agar dapat bermanfaat bagi industri dan masyarakat. Disini, mahasiswa WMK UGM diperkenalkan berbagai produk hasil olahan laboratorium. Science Techno Park UGM memiliki beberapa bidang riset dan inovasi, seperti Kesehatan (Healthcare), Agrokomplek, Renewable Energy, MTRKIK (Manufaktur, Rek MTRKIK (Manufaktur, Rekayasa, Teknologi Informasi,dan Komunikasi), serta Culture Sustainability Management.
Sebagai penutup kegiatan Company Visit, mahasiswa WMK UGM diajak untuk mengunjungi DAGADU, pusat oleh-oleh fashion dan souvenir yang telah berjalan sejak tahun 1994. DAGADU didirikan oleh alumni mahasiswa Arsitektur UGM yang memiliki minat dalam bidang pariwisata dan perkotaan. DAGADU terkenal dengan desain produk yang trendy dan kekinian namun tetap mengandung unsur-unsur lokal. Disini, mahasiswa WMK UGM berkesempatan untuk bertemu langsung dengan pendiri DAGADU, M. Mirza Arditya. Beliau menjelaskan kepada mahasiswa bagaimana strategi menjalankan dan mempertahankan bisnis serta pentingnya sebuah usaha memiliki nilai/value serta keunikan produk.
Kegiatan Company Visit WMK UGM ini memberikan wawasan berharga bagi mahasiswa WMK UGM mengenai pentingnya inovasi dan pemanfaatan sumber daya lokal dalam berwirausaha. Mereka dapat melihat secara langsung bagaimana UMKM dan usaha lainnya dapat berkontribusi memajukan ekonomi dan lingkungan di daerah setempat.