Direktorat Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada menggelar kegiatan Dharma Bakti Kampus (DBK) pada Sabtu (16/2) di Gedung PKKH UGM. Kegiatan pembinaan ini diperuntukkan kepada mahasiswa yang tidak lulus Program Pelatihan Pembelajaran Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB) Palapa tahun 2018.
Direktur Kemahasiswaan UGM Dr. R. Suharyadi, M.Sc. menjelaskan, jika pada pelaksanaan PPSMB tahun 2018 lalu terdapat 1080 mahasiswa yang tidak lulus dengan berbagai alasan seperti penugasan dan izin mengikuti kegiatan. Mahasiswa tersebut kemudian diberikan pembinaan berupa kewajiban untuk mengikuti DBK sehingga dapat dinyatakan lulus PPSMB dan berhak mendapatkan sertifikat kelulusan.
Dr. Suharyadi menambahkan, pada DBK tahun ini diikuti oleh 265 mahasiswa dari berbagai fakultas dan angkatan. Meski sebagaian besar peserta adalah mahasiswa tahun angkatan 2018, namun terdapat juga peserta dari angkatan lain yang tidak lulus PPSMB di tahun sebelumnya. Diketahui, kegiatan DBK terbagi dalam 3 kategori berdasarkan pelanggaran yang dilakukan mahasiswa, yaitu kategori 10 jam, 20 jam, dan 30 jam.
“Untuk yang pelanggaran ringan misalnya, seperti tidak mengumpulkan tugas, nantinya mahasiswa tersebut akan diberi kewajiban DBK selama 10 jam, berupa mengikuti seminar dan workshop seperti saat ini, dan juga kegiatan penugasan di fakultas masing-masing melalui koordinator gugus-nya”, ungkap Dr. Suharyadi.
Pada acara ini, peserta DBK mengikuti sesi materi ke-UGM-an yang dibawakan oleh Guru Besar Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. Dr. Sutaryo, Sp.AK, dan dilanjutkan dengan pembinaan oleh Task Force PPSMB. Dalam materinya, Prof. Sutaryo menegaskan tentang jati diri UGM yang harus bisa dipertahankan oleh seluruh mahasiswanya, karena perjuangan UGM tidak hanya untuk Gadjah Mada namun juga kejayaan bangsa dan dunia.
Josep Prabandaru, mahasiswa Jurusan Sosiologi angkatan 2018 menyampaikan rasa antusias terhadap materi ke-UGM-an tersebut. Meski sudah pernah mandapatkan materi yang sama sebelumnya, namun hal itu tidak mengurangi semangatnya dalam mengikuti rangkaian DBK.
“Saya sadar di PPSMB banyak yang dilewatkan, kalau ada kegiatan pendalaman seperti ini, kenapa tidak?” tutup Josep. (Bima/Ditmawa)