Direktorat Kemahasiswaan melaksanakan Workshop Pendampingan Mahasiswa Baru Jalur Masuk PBUB pada 12-13 Oktober 2018 di Sambi Resort, Pakem, Selman. Workshop ini ditujukan pada mahasiswa baru UGM program sarjana dan diploma yang memiliki bakat khusus di bidang seni, olahraga atau pun bakat khusus lainnya.
Dr. R. Suharyadi, M.Sc. selaku Direktur Kemahasisawaan UGM mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan pendampingan bagi mahasiswa agar bisa menjadi motor penggerak organisasi kemahasiswaan yang mereka ikuti. “Kami berharap kalian bisa masuk ke salah satu dari 49 UKM dan 20 komunitas di UGM,” katanya.
Selain menjadi motor penggerak, mahasiswa jalur PBUB juga diharapkan mampu menjadi wakil UGM dalam kompetisi seni atau pun olahraga. “Kami ingin kalian menjadi penyumbang medali di bidang seni atau olahraga bagi universitas. Akan lebih baik jika kalian bisa menjadi penyelenggara kegiatan seni atau olahraga sehingga bisa turut aktif dalam kegiatan universitas,” ungkapnya.
Dr. Suharyadi berharap akan ada perlombaan di tingkat universitas untuk mewadahi mahasiswa PBUB agar bisa bersaing untuk menjadi wakil UGM di kompetisi seni dan olahraga daerah bahkan nasional. “Harapannya akan ada liga seni mahasiswa untuk mencari wakil UGM di ajang Peksimida atau Peksiminas. Sedangkan, mahasiswa PBUB olahraga akan diarahkan untuk mengikuti Porsenigama yang akan berlanjut ke kegiatan Pomda dan Pomnas,” katanya.
Meski memiliki tanggung jawab mengukir prestasi di bidang non akademik, mahasiswa baru jalur PBUB tetap diharapkan bisa berprestasi di bidang akademik. Dr. Suharyadi mengatakan bahwa mereka harus menjadi role model yang tidak hanya pandai di bidang non akademik, tapi juga akademik.
Menyangkut manajemen diri antara organsiasi dan studi, Haryanta, S.Psi., Psi., M.A., Dosen Fakultas Psikologi UGM, mengatakan bahwa setiap mahasiswa harus mampu menentukan skala prioritas mereka. Menurutnya mahasiswa harus berkembang secara seimbang, tidak hanya secara fisik, seni, atau intelektual, melainkan berkembang dengan menyeimbangkan ketiga hal tersebut.
“Manajemen diri adalah bagaimana kita sebagai seseorang mampu mengendalikan diri, pikiran, dan perasaan kita. Agar akademik dan non akademik bisa selaras, kalian harus bisa menentukan tujuan yang ingin dicapai, mengusahakan tujuan tersebut secara maksimal dan terstruktur,” pungkasnya.