Mahasiswa UGM yang tergabung dalam Gadjah Mada Flyng Object Research Centre (Gamaforce) dan Komunitas Mahasiswa TIK (Komatik) mewakili UGM pada kompetisi Nasional. Gamaforce akan mengikuti Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2018 di Universitas Teknokrat, Lampung pada 1-10 November 2018. Sedangkan, Komatik akan mengikuti kompetisi yang dilaksanakan di Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya pada 1-3 November 2018.
Joseph Putra Nararya selaku Ketua Gamaforce mengatakan bahwa perlombaan KRTI 2018 ini terdiri dari empat kategori perlombaan. “Tim Gamaforce UGM mengirimkan empat tim untuk berlaga di masing-masing kategori tersebut,” ungkap mahasiswa Fakultas Teknik itu pada Selasa (30/10) di Hall Balairung UGM.
Joseph juga mengatakan bahwa Tim Gamaforce telah melakukan persiapan yang matang. “Kami telah melakukan persiapan sejak jauh-jauh hari, sehingga kami siap untuk berkompetisi di Lampung esok,” imbuhnya.
Andi Dharmawan, S.Si., M.Cs., Pembina Gamaforce, mengatakan agar Tim Gamaforce tidak mudah menyerah dalam perlombaan ini. “Saya harap kalian tetap bersemangat dan bisa meningkatkan perolehan emas sehingga bisa menjadi juara dalam kompetisi ini. Kami percaya bahwa kalian adalah tim terbaik,” katanya.
Sama halnya dengan Gamaforce, Arif Hidayat, Ketua Komatik, mengatakan bahwa timnya telah berusaha dengan maksimal untuk perlombaan ini. “Kami telah melalui segala usaha, semoga usaha tersebut membuahkan hasil terbaik. Selanjutnya, setelah memperoleh hasil dari lomba ini, saya harap kita bisa membagikan ilmu agar perjuangan Komatik bisa berlanjut ke depannya,” tuturnya.
Usaha awal yang ditunjukkan Komatik telah terlihat dari jumlah tim yang berhasil lolos dalam perlombaan ini. Pembina Komatik, Muhammad Fakhrurrifqi, S.Kom., M.Cs., mengatakan terdapat peningkatan jumlah tim yang lolos, dari tahun lalu yang hanya tujuh tim menjadi 14 tim di tahun ini.
Peningkatan jumlah Tim Komatik yang lolos bagi Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr., membuka kesempatan lebih besar bagi mereka untuk menjadi juara. Sedangkan, untuk Tim Gamaforce, Prof. Djagal mengatakan bahwa Tim Gamaforce harus mampu menjadi juara dalam keempat kategori yang dilombakan.
Di sisi lain, Prof. Djagal juga mengatakan bahwa banyak kemajuan dan inovasi yang telah dilakukan oleh tim-tim UGM, sehingga prestasi yang diperoleh seharusnya juga meningkat. Meski demikian, ia juga mengatakan bahwa Tim UGM tidak boleh lengah karena tim dari universitas lain juga mengalami peningkatan menejemen dan teknologi.
“Oleh karenanya, kita harus selalu meningkatkan kemampuan agar bisa bersaing. Selain itu, kalian juga harus memiliki semangat dan militansi yang tinggi, karena hal ini akan meningkatkan jiwa korsa yang kalian miliki,” tuturnya.