Tim Lokeswara Gamaforce UGM siap berlaga di ajang 2018 Tubitak International Unmanned Aerial Vehicle Competition di Istanbul, Turki pada 20-23 September mendatang. Pada kompetisi ini pesawat buatan Tim Lokeswara harus mampu menyelesaikan tiga misi utama yaitu terbang secara manual, mengidentifikasi warna, serta terbang secara otomatis.
“Pada misi terbang manual, pesawat akan dikendalikan oleh pilot sesuai dengan lintasan yang ditentukan. Kemudian, pada misi kedua pesawat yang diterbangkan akan mengidentifikasi warna dan menjatuhkan payload sesuai dengan warna yang terdeteksi. Misi terakhir adalah terbang secara otomatis, mulai dari lepas landas hingga mendarat,” jelas Gesang Nugroho, S.T., M.T., Ph.D selaku Pembina Tim Lokeswara pada Senin (17/9).
Dr. Andi Dharmawan, S.Si., M.Sc., Pembina Gamaforce, mengatakan bahwa tahun ini merupakan tahun kedua bagi perwakilan Gamaforce UGM untuk berpartisipasi dalam kompetisi internasional ini. “Tahun lalu kita telah berhasil mengantongi peringkat ketiga. Saya berharap di tahun kedua ini kita bisa memeroleh hasil yang lebih baik,” katanya.
Inovasi yang dilakukan oleh Tim Lokeswara memeroleh apresiasi dari Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Teknik UGM. Menurutnya Tim Lokeswara mampu menunjukkan pola kerja sama lintas disiplin dan departemen untuk berkolaborasi dalam mewujudkan inovasi dan membangun semangat berkompetisi.
“Kami sangat bangga karena kalian mampu berinovasi di tengah tuntutan tugas akademik. Saya berharap kalian melakukan yang terbaik saat berkompetisi, tetap sportif, dan berlapang dada dalam meneriam hasil,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr., Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan, pun berpesan agar Tim Lokeswara UGM tetap semangat dan menjaga kekompakan saat berlomba. “Semangat yang tinggi dan kekompakan akan mendorong kalian untuk bisa mengalahkan tim lainnya. Saya berharap lagu kebangsaan kita bisa berkumandang dengan lebih khidmat di Turki,” pungkasnya. (Juli Wirawati)