UKM Satuan Resimen Mahasiswa (Satmenwa) UGM menyelenggarakan upacara peringatan hari Kartini, Sabtu (21/4) di halamn Balairung. Upacara ini pertama kalinya dilaksanakan oleh UKM Satmenwa untuk merayakan hari Kartini. Pelaksanaan upacara ini bertujuan untuk menggugah para generasi muda untuk mengenang Kartini sebagai salah satu pahlawan nasional yang dikenal gigih memperjuangkan emansipasi wanita Indonesia.
Komanda Satmenwa, Mudo Dwi Imam Utomo, mengatakan pelaksanaan upacara hari Kartini ini melibatkan ratusan pelajar, mahasiswa dan kelompok Dharma Wanita Persatuan yang ada di DIY. “Ada sekitar 250 orang yang terlibat,” kata Mudo.
Selain melaksanakan upacara, kata Mudo, para peserta upacara juga diajak menandatangani petisi untuk menolak penyebaran Hoax. “Kita ajak mereka untuk menandatangani petisi sekaligus bisa mengikuti seminar woman’s actions with their passion pada 28 April mendatang,” katanya.
Dikatakan Mudo, para peserta yang umumnya para generasi muda ini diharapkan bisa meneladani perjuangan Kartini. “Peran perempuan tidak hanya urusan dapur dan sumur, tapi juga mengurus negara, silakan mengembangkan passion masing-masing,” ungkapnya.
Ketua DWP UGM, Nur Indrianti Panut Mulyono, yang bertindak selaku inspektur upacara menyampaikan pidato bahwa memaknai hari Kartini tidak harus dengan memakai busana kebaya atau pakaian adat lainnya. “Namun, yang diharapkan agar kita bisa meneladani perjuangan beliau, semangat dan keinginan untuk kemajuan sesama, khususnya kaum perempuan sesuai dengan bidang kita masing-masing,” kata istri Rektor UGM ini.
Ia menegaskan perempuan memang tidak lepas dari kodratnya, namun potensi yang dimiliki perempuan jauh melebihi kodratnya sehingga tidak berlebihan bila kaum perempuan saat ini bisa sejajar dengan kaum laki-laki. (Humas UGM/Gusti Grehenson)