Capaian UGM sebagai juara 2 dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXIX menjadi pemicu semangat bagi mahasiswa UGM untuk berperan serta serta berkontribusi dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2016 didanai 2017. Antusiasme para mahasiswa terlihat dengan maraknya sosialisasi PKM baik di tingkat universitas, fakultas, departemen, bahkan prodi. Salahsatunya adalah sosialisasi yang diselenggarakan oleh Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik UGM, Senin (19/9), kemarin. Acara bertajuk “Seminar dan Talk Show PKM 5 Bidang KMTG 2016” itu diselenggarakan di Gedung Departemen Teknik Geodesi FT UGM Ruang 3.4.
PKM Center
Sebanyak 600 mahasiswa UGM memadati aula utama Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) UGM untuk mengikuti sosialisasi program kreativitas mahasiswa (PKM) lima bidang, Kamis (15/9) siang. Acara dibuka dengan sharing pengalaman peraih medali emas PIMNAS 29 kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab seputar PKM. Setelah itu, acara inti sosialisasi dimulai dengan pemaparan umum kebijakan UGM terkait PKM oleh Direktur Kemahasiswaan, Dr. Drs. Senawi, M.P. Dalam pemaparannya, Senawi menegaskan bahwa komitmen antar lembaga dan unit di UGM telah ditingkatkan untuk mendukung penuh gelaran PKM di UGM.
Sudah saatnya kalian Titisan Gadjah Mada kembali menggaungkan kembali Sumpah PALAPA di bumi Nusantara, dengan semangat Kreativitas.
Mari daftar dan Hadirilah!!
http://ditmawa.ugm.ac.id/pendaftaran
Acara Sosialisasi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) UGM 2016. Kalian akan dapat banyak pemahaman tentang :
📌Tentang apa itu PKM.
📌Cara membuat PKM yg gampang, pastilah dengan Tips2 dari para jawara PKM dan tentunya dengan Trik berdasarkan pengalaman.
📌Trik dan tips lolos PKM agar didanai.
📌Sarana untuk mencari anggota tim yang ideal.
Mukhammad Ardafillah mungkin tidak pernah menyangka ia dan timnya akan meraih emas presentasi di PIMNAS 29. Di awal, timnya tidak terpilih untuk menjadi kontingen UGM di PIMNAS. Namun, nasib baik pun datang. Salah satu tim PKM-PSH yang menjadi perwakilan UGM mundur. Singkat cerita, Ardafillah dan timnya mendapatkan kesempatan untuk menggantikan tim tersebut.
“Kaget dan senang. Saya menganggap kesempatan tersebut sebagai kesempatan emas yang harus saya ambil dan perjuangkan sebaik mungkin. Semangat saya justru terpacu untuk menjadi yang terbaik saat PIMNAS dan membuktikan kepada reviewer yang dulu memonev saya dan rekan bahwa kami sangat layak untuk ada di PIMNAS dan keputusan reviewer adalah salah tidak menempatkan kami berada di calon peserta PIMNAS,” kata Ardafillah.