Kehidupan mahasiswa yang kompleks tidak dapat dipisahkan dari kondisi kesehatan fisik dan kejiwaan mereka. Mahasiswa dilihat dari sisi perkembanganya termasuk dalam kategori pemuda yang dipandang memiliki kematangan fisik, sosial, serta emosi dari usia sebelumnya. Di sisi lain, mahasiswa juga rentan terhadap perilaku beresiko, diantaranya penyalahgunaan narkoba, perilaku seks, HIV dan AIDS, serta Penyakit Menular Seksual (PMS) lainnya. Berdasarkan realita tersebut, maka Unit Kesehatan Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (Ukesma UGM) sebagai Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa (PIKM) Universitas Gadjah Mada, mencoba melakukan upaya promotif dan preventif terkait permasalahan tersebut. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan membentuk kelompok pendidik serta konselor sebaya.
Di dalam mewujudkan ketrampilan pendidik sebaya dan konselor sebaya serta mempromosikan Program GenRe (Generasi Berencana), PIK M Ukesma UGM bekerja sama dengan BKKBN DIY menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Pendidik Sebaya dan Konselor Sebaya pada tanggal 14-15 April 2018 dan 28 April 2018 di Ruang B202 Diploma PJSIG Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. Pelatihan dibuka oleh Dr. dr. Rustamaji, M.Kes, sebagai Pembina Unit Kesehatan Mahasiswa UGM dan di dalam pelatihan tersebut beliau menyampaikan bahwa kegiatan-kegiatan positif dalam perkuliahan sangatlah penting, di mana kegiatan pendidik dan konselor sebaya merupakan contoh kegiatan positif yang baik sebagai wadah pengembangan bagi mahasiswa.
Pelatihan yang digelar selama 3 hari ini diikuti oleh 42 peserta yang berasal dari anggota Unit Kesehatan Mahasiswa UGM, yakni 26 Pendidik Sebaya dan 16 Konselor Sebaya. Seluruh pemaparan materi diberikan langsung oleh perwakilan Widyaiswara Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional DIY. Di hari pertama, para peserta mengikuti ujian Pre-test yang kemudian dilanjutkan dengan sesi Pengenalan Pendidik Sebaya oleh Perwakilan Duta GenRe DIY. Materi yang diberikan, yakni Materi Life Skills, Penyampaian Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja dan Pendewasaan Usia Perkawinan, serta Materi Norma Sosial dan Perilaku Beresiko.
Pada hari kedua dan ketiga, pelatihan diisi dengan pemaparan Materi Kesehatan Reproduksi, HIV/AIDS, NAPZA, serta Materi Teknik Penyuluhan. Kegiatan ini diakhiri dengan dilakukannya ujian Post-test bagi para peserta. Pelatihan Pendidik sebaya ini meluluskan 26 Pendidik Sebaya dan 15 Konselor Sebaya. Para peserta yang lulus diharapkan memiliki pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan memiliki tanggung jawab moral mengedukasikan informasi tersebut sekaligus mempu memberikan konseling kepada kelompok usia sebayanya.