Tim mahasiswa Teknik Industri, Departement Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Tim yang bernama POKAYOKE tersebut berhasil menjadi juara ke-3 (2nd runner-up) pada Industrial Engineering Competition (IECOM) 2016 di Institut Teknologi Bandung (ITB). Tim tersebut beranggotakan Hafizha Nabila Absari (Teknik Industri UGM, 2012), Wahyu Anditya Prathama (Teknik Industri UGM, 2012), Vivian Prislyane Tjakra (Teknik Industri UGM, 2013) dan Mohamad Faiq Hanif (Teknik Industri UGM, 2013).
Industrial Engineering Competition (IECOM) merupakan kompetisi keilmuan teknik industri dan manajemen rekayasa industri yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali oleh Keluarga Mahasiswa Teknik Industri (MTI) ITB. IECOM 2016 merupakan IECOM ketujuh, dan yang ketiga kalinya dilaksanakan pada taraf internasional. Acara berlangsung sejak tanggal 9 hingga 17 Januari 2016, di Bandung.
Dari total 78 tim yang medaftar dan mengikuti seleksi online, sebanyak 15 tim dinyatakan lolos ke tahap semifinal. Tim yang lolos ke babak semifinal berasal dari Indonesia, Filipina, dan Thailand.
Rangkaian kegiatan semifinal IECOM 2016 terdiri dari team quiz, amazing race, dan simulation case study. Pada team quiz kemampuan tim diuji dengan menyelesaikan soal-soal teori dasar keilmuan teknik industri dan manajemen rekayasa industri. Pada amazing race, seluruh tim mengerahkan kemampuan tercepatnya dan berlomba untuk meraih pos dengan kuota terbatas agar dapat mengerjakan kasus dengan topik yang berbeda di tiap posnya. Pada babak terakhir di semifinal, yaitu simulation case study, setiap tim harus menyelesaikan kasus yang diberikan dan mempresentasikan solusi terbaik yang ditawarkan.
Setelah melalui seleksi di babak semifinal, lima tim dengan nilai tertinggi berhasil melanjutkan ke babak grand final. Kelima tim tersebut adalah PerDio (Universitas Indonesia), Pokayoke (Universitas Gadjah Mada), Beta (Institut Teknologi Bandung), UP Dilliman (University of Phillippines Dilliman), dan Arcs (Chulalongkorn University). Pada babak grand final, kelima tim diberikan kasus berupa masalah real yang dialami oleh beberapa perusahaan di Indonesia.
Menurut Faiq, anggota tim POKAYOKE, salah satu kunci kemenangan tim POKAYOKE adalah kemampuan tim menyelesaikan masalah secara komprehensif dengan cara berpikir yang sistematis. Selain itu, tim mencoba memberikan solusi kreatif (out-of-the-box) dengan berbasis pendekatan teknik industri pada setiap permasalahan yang diajukan.
Penyerahan hadiah dilakukan oleh Rektor ITB yaitu Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi. Tim POKAYOKE merasa sangat bangga dan bersyukur bisa mengharumkan nama Universitas Gadjah Mada dan membawa pulang hadiah total sebesar USD 1750.
Dr. Budi Hartono, Sekretaris Prodi Teknik Industri UGM, menyatakan bahwa kemenangan ini meneruskan tradisi berprestasi (#better) yang terus dibangun. Tim-tim perwakilan Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) UGM cukup banyak berprestasi dalam berbagai ajang perlombaan kompetensi teknik industri. Misalnya, dalam lomba IECOM dua tahun yang lalu, tim HMTI UGM juga berhasil meraih juara ketiga. Selain itu, dalam lomba International Project Management Challenge 2015, tim HMTI UGM juga berhasil menjadi juara pertama. Ia menambahkan bahwa saat ini HMTI UGM tengah mempersiapkan tim-tim lain yang akan mengikuti lomba taraf internasional dan nasional, misalnya: Lomba Keilmuan Teknik Industri (LKTI di UI), Challenge on Product Design and Ergonomics (Chronics di UGM), dan Airbus Fly Your Ideas. (hmti/tm).